Profil UIN Mahmud Yunus Batu Sangkar: Jejak Tradisi dan Prestasi Akademik

Table of Contents

Profil UIN Mahmud Yunus Batu Sangkar

Wadah Pendidikan - Di tengah lembah Tanah Datar yang kaya nilai budaya dan kearifan lokal, berdiri sebuah perguruan tinggi Islam yang terus berkembang pesat: Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar. Kampus ini bukan sekadar tempat belajar, tapi ruang tumbuh yang memadukan tradisi Minangkabau, keilmuan Islam, dan semangat akademik modern.

Sejarah Awal

UIN Mahmud Yunus Batusangkar bukanlah kampus yang muncul tiba-tiba seperti cendawan di musim hujan. Sejarahnya panjang, penuh tahapan, dan mencerminkan dinamika pendidikan Islam di Indonesia khususnya di ranah Minangkabau yang dikenal dengan falsafah “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.”

Awalnya, pada tahun 1968, lembaga ini hanyalah Fakultas Tarbiyah Swasta di Batusangkar belum negeri, belum terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional. Namun, langkah awal ini penting, ibarat benih kecil yang ditanam dengan niat besar.

Tiga tahun kemudian, tahun 1971, fakultas ini resmi menjadi bagian dari IAIN Imam Bonjol Padang berdasarkan SK Menteri Agama. Ini semacam "adopsi institusional" yang membuatnya memiliki fondasi legal dan akses ke sistem pendidikan tinggi Islam nasional.

Lompatan besar pertama terjadi pada 21 Maret 1997. Dengan Keputusan Presiden No. 11/1997, ia resmi berdiri sendiri sebagai STAIN Batusangkar. Ini bukan sekadar perubahan nama, tapi peningkatan status dari fakultas di bawah naungan, menjadi sekolah tinggi yang berdiri tegak.

Perubahan tak berhenti di situ. Pada 23 Desember 2015, lembaga ini naik kelas lagi menjadi IAIN Batusangkar. Status "Institut" memperluas cakupan akademik dan mandat riset. Artinya, tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi mulai menyentuh bidang-bidang lain seperti ekonomi, hukum, dan sains dalam perspektif Islam.

Puncaknya, pada 8 Juni 2022, kampus ini resmi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar, berdasarkan Perpres No. 84/2022. Transformasi ini bukan hanya simbolik. Ia menandai fase kematangan lembaga, dengan ruang gerak akademik yang jauh lebih luas, interdisipliner, dan terbuka untuk dunia. Kalau perubahan ini kita ibaratkan evolusi Pokémon, maka UIN MY adalah versi “final form” yang siap bertarung di liga global pendidikan.

Identitas yang Berakar pada Sosok Mahmud Yunus

Pemberian nama “Mahmud Yunus” bukanlah keputusan asal tempel. Sosok ini adalah tokoh pendidikan Islam legendaris asal Minangkabau, yang karyanya seperti Tafsir al-Qur’an dan Kamus Arab-Indonesia masih digunakan di berbagai lembaga pendidikan Islam hingga kini. Menyematkan namanya sebagai nama universitas adalah cara elegan untuk merawat warisan intelektual Islam yang membumi dan membangun.

Motto kampus ini cukup unik: “Sains Islam, Refleksi Surau Minangkabau.” Artinya, kampus ini tak ingin sekadar jadi tempat kuliah biasa, tetapi ingin menjelma sebagai "surau akademik" ruang belajar, berdiskusi, dan membentuk karakter, sebagaimana surau zaman dulu menjadi tempat menuntut ilmu dan menempa nilai-nilai moral.

Akreditasi Kampus

Dalam dunia akademik, akreditasi adalah semacam "rapor" lembaga. Dan UIN Mahmud Yunus Batusangkar patut bangga karena pada 12 November 2024, BAN-PT memberi status “Unggul” predikat tertinggi dalam sistem akreditasi nasional. Pencapaian ini bukan hasil sulap semalam, tapi buah dari kerja sistemik: kurikulum yang terstruktur, SDM berkualitas, fasilitas yang berkembang, dan budaya akademik yang hidup.

Lebih menarik lagi, sejumlah program studi unggulan juga berhasil mendapat akreditasi unggul, mulai dari Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab, Ekonomi Syariah, hingga program-program Tadris (Fisika, Biologi, Bahasa Inggris). Bukan hanya di jenjang S1, tapi juga merambah S2. Ini menunjukkan bahwa mutu akademik dijaga di semua level bukan cuma di permukaan.

Fakultas Syariah menjadi pionir dalam hal ini. Jurusan seperti Hukum Ekonomi Syariah mencatatkan diri sebagai prodi unggulan lebih awal. Hal ini penting, karena hukum syariah sering kali menjadi wajah pertama dari institusi keislaman.

Jejak Global

Meski berbasis di Batusangkar, UIN MY tak hanya ingin menjadi "raja di kampung sendiri". Kampus ini mulai membangun relasi internasional, salah satunya melalui MoU dengan empat perguruan tinggi di Asia, termasuk dari Malaysia, Thailand, dan Maldives. Kolaborasi semacam ini penting agar mahasiswa dan dosen terbiasa berpikir lintas batas secara bahasa, budaya, dan keilmuan.

Salah satu bukti keseriusan internasionalisasi adalah ketika jurnal JURIS milik Fakultas Syariah berhasil terindeks Scopus. Ini ibarat masuk klub elit jurnal dunia tak semua bisa. Butuh kualitas tulisan, review ketat, dan sistem publikasi yang kredibel. Artinya, gagasan akademik dari Batusangkar kini ikut mewarnai diskursus global.

Sistem Akademik Kampus

Layanan akademik di kampus ini makin praktis berkat hadirnya E-Campus platform digital yang mengurus semuanya: dari KRS, jadwal kuliah, nilai, sampai urusan administrasi. Mahasiswa tak perlu bolak-balik ke ruang TU hanya untuk print KHS.

Dari sisi penerimaan mahasiswa, UIN MY membuka 8 jalur masuk, mulai dari SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, SNBP, SNBT, hingga jalur mandiri afirmasi, prestasi, dan reguler. Ditambah lagi dengan program S2 dan S3. Fleksibel dan terbuka untuk semua kalangan, tanpa mengorbankan selektivitas.

Dan ya, puluhan jenis beasiswa tersedia. Mulai dari KIP Kuliah, beasiswa prestasi, hingga bantuan UKT. Ini membuat kampus ini menjadi tempat yang ramah bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.

Mahasiswa Tak Hanya Kuliah, Tapi Juga Berprestasi

Yang menarik dari UIN MY adalah kultur prestasi mahasiswa. Mereka tak hanya duduk di ruang kuliah, tapi juga aktif di berbagai kompetisi: dari MTQ, lomba karya ilmiah, hingga juara internasional untuk storytelling. Jadi, kalau kamu melihat mahasiswa UIN MY sibuk di luar kelas, kemungkinan besar mereka sedang “bertempur” di medan prestasi.

Saat kampus merayakan milad ke-25 (2022–2023), suasananya meriah seperti festival rakyat. Ada gerak jalan, lomba antarunit, hingga hadiah-hadiah yang membuat suasana kampus hidup. Ini menunjukkan bahwa semangat kolektif dan kebersamaan tetap dijaga.

Infrastruktur dan Perhatian Pemerintah

UIN MY tak berjalan sendiri. Dukungan pemerintah terlihat dari rehabilitasi gedung Fakultas Syariah oleh Kementerian PUPR. Peningkatan infrastruktur ini penting agar semangat akademik tak hanya tumbuh dalam ide, tapi juga dalam ruang yang layak dan nyaman. Kampus yang rapi, aman, dan modern bisa memperkuat pengalaman belajar mahasiswa.

Lokasi Kampus

Jl. Jenderal Sudirman No.137, Limo Kaum, Kec. Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat 27217. Kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar terletak di jantung Tanah Datar, kawasan yang kental dengan nilai budaya dan keislaman khas Minangkabau. 

Letaknya strategis, mudah diakses dari pusat kota Batusangkar, dan dikelilingi suasana yang tenang pas untuk belajar dan refleksi. Lokasi ini bukan sekadar tempat kuliah, tapi juga ruang tumbuh dalam atmosfer yang religius, historis, dan edukatif.


Penutup

UIN Mahmud Yunus Batusangkar mungkin tak setenar kampus besar di kota metropolitan, tapi jangan salah dari Batusangkar, mereka merancang masa depan. Dengan pijakan kuat pada nilai Islam, akar budaya lokal Minangkabau, serta semangat akademik yang terus mengglobal, kampus ini menjadi contoh bahwa kualitas tak harus datang dari pusat.

Jika kamu percaya bahwa pendidikan bukan sekadar formalitas, tapi proses membentuk manusia seutuhnya UIN MY mungkin adalah tempat yang tepat untuk tumbuh.

Posting Komentar